Sebelum era alat desain berbantuan komputer (CAD) seperti AutoCAD, arsitek menghadapi proses padat karya dalam menerjemahkan visi mereka ke dalam desain yang nyata. Bekerja dengan cermat dengan pensil, kotak-T, dan kotak set di atas meja draf besar, arsitek menanggung upaya yang melelahkan untuk membuat gambar rekayasa terperinci.