Sebuah studi baru dari Shanxi Medical University telah menemukan mikroplastik di setiap sampel tinja yang dikumpulkan dari mahasiswa. Sebagian besar adalah serat PET (plastik yang sama yang digunakan dalam botol + wadah untuk dibawa pulang). Siswa yang makan makanan takeout kemasan plastik 3+ kali sehari memiliki kadar mikroplastik yang jauh lebih tinggi. Para peneliti juga menemukan perubahan mikrobioma usus: → Lebih sedikit bakteri penghasil butirat yang bermanfaat (penting untuk kesehatan usus) → Lebih banyak mikroba terkait dengan peradangan + kerusakan penghalang usus Tim memperingatkan bahwa kemasan makanan plastik sekali pakai bisa menjadi pendorong tersembunyi disbiosis usus dan menyerukan regulasi mendesak untuk melindungi kesehatan kaum muda.